Desa kecil mungil diutara kuningan dengan kultur wilayah perbukitan dan pesawahan. Panorama alam yang diberikan Allah SWT membuat masyrarakat kami mayoritas pecinta alam, bertani dan bercocok tanam.
Dan dengan skup wilayah yang kecil dan jumlah penduduk pun kurang dari 1000 orang, maka sekecil apapun ide, program, dan rancangan akan selalu melibatkan masyarakat. pada dasarnya kami selalu berpatokan setiap keputusan adalah hasil musyawarah.
Seiring dengan keadaan zaman sekarang yang kita dituntut untuk hidup sehat dalam perkembangan zaman, maka kami harus berpartisipasi dalam setiap program yang diluncurkan pemerintah pusat dan kabupaten. dan yang sekarang yang sedang menjadi tugas kabupaten kuningan adalah pencegahan penyebaran Covid-19 dan sosialisasi pencegahan yang harus kami patuhi. untuk itu kami beserta rekan rekan karang taruna berinisatif untuk memanfaatkan Sumber mata air yang sudah dibangun menjadi MBUNG DESA untuk dijadikan lahan berjemur warga.
Dan timbul ide untuk patungan menanam ikan dengan tujuan supaya masyarakat mau menjemur diri minimal sampai jam 10 siang dan ini ternyata trik jitu untuk pecegahan covid-19. hasilnya alhamdulillah sampai pada saat ini desa tercinta kami bebas dari covid-19.
Pelaksanaannya semula kami menjadwal pada setiap hari minggu tetapi, sehubungan dengan tradisi dan program Bupati kuningan yaitu kuningan yang agamis, jadi didesa kami hari jum'at itu tidak ada yang bekerja baik kesawah maupun bangunan dan paginya diisi dengan pengajian IBu-ibu. maka dari itu kami memutuskan untuk merubah jadwal dihari jum'at dari pagi jam 07.00 sampai jam 11.00 dilanjut ba'da Jum'at hingga sore hari jam 17.00.
Dan ternyata dampaknya luar biasa selain pencegahan penyebaran covid-19 juga ada beberapa warga yang ikut berjualan , yang tadinya tidak berpenghasilan sekarang alhamdulillah mereka sudah sedikit terbantu ekonominya dengan adanya JEMUR MANCING BERSAMA DALAM PROKES. ( denids )